Tuesday, October 14, 2014

Destiny

".....Perjalanan menuju kampus siang itu sangat mendebarkan, seperti hari-hari sebelumnya. Namun ada yang beda dihari itu, biasanya berangkat dan pulang tanpa membawa hasil dengan selalu hanya membawa kata 'lissah badri' (red- belum, sebentar lagi) dari staf kuliah. Hari itu sebenarnya sama awalnya, tapi kebetulan berangkat ke kampus bareng teman rumah yang mau ngurus ijazah. Seperti biasa, langsung ke lantai 3 tepatnya ruangan kontrol untuk mengecek nilai, dan jawaban yang sama didapatkan hari itu, yaitu masih belum bisa. Gak ambil pusing, aku mengiyahkan lalu turun ke lantai bawah nemuin teman yang masih ngurus ijazah. Teman pun sama, belum ada hasil yang bisa didapat hari itu dari pengurusan ijazah, terus teman tanya gimana aku udah bisa ngecek atau belum, aku jawab belum bisa. Lalu teman ngajak aku balik ke lantai 3, dia bilang "aku coba rayu yah" aku pun iyahin aja dan diapun masuk keruangan itu. Agak lumayan buat aku nunggu, dan akhirnya dia keluar juga. Dia tersenyum seperti iba, "kamu bawa lagi, neng". lalu menjelaskan apa saja yg terjadi didalam ruangan, akupun tersenyum".

Ini kisahku hari itu, 12 oktober 2014 hari minggu. :)

Masih linglung, terbungkam perasaan kaku. Marah pada hal diri, namun... harus bisa menyikapi.

Lagi-lagi, kado selalu telat terkirim untukmu pah, Semoga tahun depan. Begitupun juga mah, rasa bangga yang harus kembali terkubur, semoga tahun depan. Maaf untuk rencana-rencana yang belum mampu terlaksana, semoga rencana Tuhan ini lebih baik dari apa yang direncanakan. Terimakasih untuk semangat yang selalu dialirkan, Maaf... belum bisa membalasnya. Untuk doa-doa yang dipanjatkan, Terimakasih... semoga doa kebaikan akan berbuah indah pada waktunya.
....
.......
.............

Setidaknya, bisa ikut merasa dan menyaksikan bagaimana menjadi bagian dari para wisudawan dan wisudawati yang hebat tahun ini.

:)

"Iyah... rasanya pernah jatuh seperti ini, dan untuk kesekian kali".


Ziem Alief


No comments:

Post a Comment