Wednesday, June 12, 2013

Tulisan yang tak pernah selesai.

Tulisan yang tak pernah selesai walau hanya satu kalimat saja. Beribu-ribu kata, berjuta-juta rasa yang ingin diungkapkan begitu sulit untuk di buncahkan. Bukan karena tidak bisa , bukan karena tidak mengerti, mungkin... karena kehilangan kosa kata yang pas untuk mengungkapkan itu semua kedalam sebuah tulisan. Iyah... beribu-ribu kata dan berjuta-juta rasa tentang sosok seorang ayah sekaligus guru dan sahabat yang kharismatik.
Mungkin.. untuk seseorang yang tidak pernah mengenal sedikitpun sosok beliau, atau tidak pernah menjadi murid dan sahabat beliau tidak pernah merasakan bagaimana jiwa merasa tertuntut dan tertuntun selalu ingin... selalu butuh dengan kata-kata magic yang selalu beliau utarakan. Mungkin juga terlalu berlebihan saya memuji, namun bukan karna beliau sosok seorang ayah bagi saya, ah.. terjebak kata diantara asa.  Saya... anak yang paling merepotkan kata keluarga saya, merasa begitu dekat jiwa karena merasa beliau yang paling mengerti saya. seperti cahaya yang masuk diantara celah kegelapan, beliau mampu membuat saya bangun dari keterpurukan. dan mungkin... beliau seperti obat-obatan membuat saya kecanduan.
Kehilangan adalah hal yang paling menyakitkan setelah pertemuan. Siapapun itu menyadarinya. Bukan karena ketiadaan ikhlas dalam hati seseorang untuk menerima, namun payah hati berjuta-juta kenangan yang tak mampu di lerai. Delapan tahun bukan waktu yang sebentar, namun kecanduan ini tak mampu hilang. Seseorang yang dekat pun pernah menyalahkan saya karna tidak bisa bangkit dari rasa kehilangan, sebenarnya.. kalau dia tau bagaimana rasanya seperti itu, ia tak akan berbicara seperti itu. Cukup saya menerima bagaimana saya menata sebuah ketiadaan mampu menjadi penopang semangat hidup saya, semoga tidak ada yang menyalahkan karna terlalu mencintai sosok seorang ayah, sahabat, sekaligus guru untuk saya.

*tulisan polos seorang anak yang rindu ayahnya, egois... ia rakus merindunya*

No comments:

Post a Comment