Friday, June 7, 2013

Mari Membaca, Mari me-ngopi.

 Hello.. kembali dengan sisephi dalam beranda yang berbeda. tapi bukan berarti si 'pemimpi' tidak lagi ku isi, ingin mencari suasana baru dengan 'baju' baru, Semoga lebih asyik dan lebih baik untuk menulis, dan pembaca pun gak kalah asyik dan merasa baik. :D check it out yuuuuuuk... (^_^)

 Hmmmm... saudara-saudari tau tentang kopi? pasti tau laaaahhhh... anak kecil aja tau apa itu kopi. Yup.. kopi yang terbuat dari biji kopi, lalu menjadi serbuk kopi bisa seduh lalu dibuat minuman. Minuman yang super duper laaah untuk pecinta dan penikmat kopi. :D ( termasuk aku.... liat link blog ku aja diawali pun dengan "ngopi lalu "ngaso" , maknanya... kasih tau nggak yaahh...? :D *eh.. malah geje). :D

 Saudara-saudari, konon katanya kopi bisa loh 'menilai' seseorang... (emang kopi bisa ngomong, ko bisa nilai gitu?) Begini... bukan, bukan karna kopi punya punya mulut dan otak buat bisa menilai dan memilih. Tapi, Hmmm.. pernah dengar istilah filosofi kopi? atau pernah baca bukunya dee (red, dewi lestari) judulnya FILOSOFI KOPI? mari men-cuplik sedikit isi cerita salah satu judul dicerpen nya dee ini .  "Ben diceritakan disana seorang barista, pecinta penikmat, sekaligus penggila kopi, penggemar kopi sejati. Ada seorang pembeli dikedainya membeli cappucino, ben berkata kopi itu sangat berkarakter, untuk itu kenapa saya mencintai minuman ini. Seperti pilihan anda sekarang, Cappucino... ini untuk orang yang menyukai kelembutan dan keindahan, kopi jenis ini paling genit looh... berbeda dengan caffe latte yang penampilannya cukup mirip dgnnya. kata-kata ini cukup membuat perempuan itu tertawa kecil. Ben menambahkan  untuk cappucino tidak boleh kelihatan sembarang, butuh standar penampilan tinggi, kalo bisa terlihat seindaaah mungkin".  waaah... wah... bayangin aja , satu kopi aja penilaiannya luar biasa, coba yuuuk kita tengok lagi, intip lagi apa setelahnya.  Hmmm aku kutip lagi kata-kata dee yang ada dicerpennya ini, aku pilih "kopi tubruk", kopi ternikmat menurutku sepanjang usiaku ini.. :D *lebaydeehmulaaaiii . "Ben ditanya iseng oleh pembeli, Bagaimana dengan kopi tubruk? Ben menjawab ; Lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam, kopi tubruk tidak peduli penampilan luar, kasar, membuatnya pun sangat cepat, tidak membutuhkan skill khusus berbeda dengan cappucino, seorang penikmat cappucino sejati dia akan melihat dulu penampilan dicangkirnya sblm mencicipinya, kalo dari awal sudah kelihatan acak-acakan dan tidak terkonsep, bisa-bisa ia tidak jadi meminumnya". Hmmm ribet juga yah jadi penikmat cappucino.. hiihihihi.. "kedahsyatan kopi tubruk terletak pada temperatur, tekanan, dan urutan langkah pembuatan yang tepat, semuanya akan sia-sia jika anda kehilangan tujuan sebenarnya; aroma.   Yup... Kopi tubruk, indah bukan? hmmm.. dengan dua ini aja kita bisa tau, bagaimana kopi bisa menilai kita dengan apa yg kita pilih untuk kita sukai. Tapi.. ada juga looh... ini cara orang menilai saat seseorang meminum kopi bisa melihat karakter bagaimana orang tersebut. Katanya... kalau orang minum kopi -jenisnya apa aja- saat masih dalam keadaan panas.. diminum terus menerus, diseruput terus menerus.. katanya orang itu memang berkarater selalu tergesa-gesa dalam menykapi hal. Berbeda dengan orang yang meminum pelan -pelan, itu sebaliknya dengan orang yg minum cepat. Ada juga orang yang minum kopi nunggu dingin dulu, anget-anget kuku laah.. gak lagi panas langsung diseruput walaupun pelan-pelan juga tidak, dia nunggu agak dingin dulu minimal anget kuku, katanya kalo orang seperti ini berkarakter lebih santai... diam, kalo masalah juga nunggu dingin dulu.. membiarkan.. mendiamkan.. baru seetlah sedikit dingin diselesaikan baik-baik. dan aku termasuk peminum kopi yang ketiga, tapi... kalo nyikapin masalah ribetnya minta ampun. :D Berarti.. terkadang analis manusia, tidak selalu... walaupun ada tepatnya, tapi tidak selalu sejalan dengan kenyataan lingkup sehari-hari.
 
   Yah... sudah panjang lebar saya menulis, padahal sebenarnya ini dalam keadaan kurang sehat. Mungkin karena cuaca musim panas dikota kairo tidak pernah cocok untuk tubuh saya. Tapi.. benar-benar... menulis adalah penghibur setia, kapanpun... saat sendiri, didalam keramaian tapi selalu merasa sepi, menulis selalu menjadi penghibur dan obat yang mujarab.

Selamat membaca, selamat me-ngopi.

Kairo.






No comments:

Post a Comment